Ringkasan Khotbah : Nyanyian Sukacita (Minggu, 29 Desember 2016)

Lukas 1:46-56
Oleh: Pdt. Roby Setiawan

Dalam sejarah gereja, nyanyian Maria ini disebut Magnificat  (=nyanyian pujian). Kata Magnificat berasal dari kata pertama lagu ini, yang diterjemahkan di dalam bahasa Latin (Vulgata), “Magnificat anima mea Dominum.” Pujian ini dinyanyikan sejak th 507 M di dlm ibadah malam di Gereja Barat.

1.  Maria mengungkapkan hatinya yang penuh pujian, kesukaan kudus dan surprised (Luk. 1:46). Bagi mereka yang mengasihi Tuhan, seringkali Ia memberi kejutan-kejutan positip di dalam kehidupan mereka (1 Kor. 2:9),
Maria berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku”  (ay. 46-47). Pujian kepada Tuhan bukan sekedar di bibir, namun keluar dari jiwa dan hatinya (ay. 47). Jiwa dan hati perlu didisiplin untuk mau memuji Tuhan (Maz. 108:2).
2. Maria menyadari kebutuhannya akan Juruselamat. Maria berkata, “Dan     hatiku (my spirit) bergembira karna Allah, Juruselamatku” (Luk. 1:47). Maria bukan manusia yang tanpa dosa (“Maria Immaculata). Maria tidak lahir dalam kondisi tanpa dosa (bnd. Maz 51:7).
3. Maria menyadari akan keredahannya di hadapan Tuhan. Sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambaNya” (Luk. 1:48a). Umat Tuhan diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12) dan diberi tugas sebagai hamba-hamba kebenaran (Rom 6:18). Tuhan membenci kesombongan dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hati (Luk. 1:51).
4. Maria berbahagia karena dipakai sebagai hamba-Nya. Maria,Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia” (Luk. 1:48b). Menjadi ibu dari Mesias yang dijanjikan Allah adalah sangat-sangat membahagiakan. Namun, Maria perlu bayar “harga”.
    Ia disalah-mengerti oleh calon suaminya dan oleh orang-orang sekitarnya.
5. Maria percaya pada Tuhan yang mampu melakukan perkara-perkara besar. Karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku” (Luk. 1:49a; bnd. Yoh. 14:12). Masalahnya: apakah kita  sudah siap diri untuk bayar “harganya”?
     Triple D untuk membayar “perkara besar” dari Allah: doa, daya, dana. Dalam ‘daya’: do what you pray (lakukan apa yang kau doakan), fokus, taat kepada kehendak Tuhan, rela berkorban dan rendah hati. Kesuksesan selalu menuntut pengorbanan lebih dahulu dari umat-Nya. Elisa mengorbankan 12 pasang lembu yang ia miliki dan kayu bajaknya dijadikan kayu bakar.
Harga lain yang harus dibayar oleh umat-Nya: hidup suci. Tuhan tidak akan memilih Maria sebagai ibu dari Mesias jika Maria tidak menjaga kesucian dalam pergaulannya dengan Yusuf.
6. Maria percaya bahwa Allah dapat melakukan 3 perubahan besar di dalam kehidupan manusia. Pertama, Allah melakukan perubahan sikap hati pada diri manusia.  Kedua, Allah melakukan perubahan social (Luk. 1:52). Ketiga, Allah melakukan perubahan ekonomi (Luk. 1:53).
0 Komentar untuk "Ringkasan Khotbah : Nyanyian Sukacita (Minggu, 29 Desember 2016)"

Back To Top