Apakah Arwah Samuel Bisa Dipanggil Lagi?



Apakah Arwah Samuel Bisa Dipanggil Lagi?
(1 Samuel 28)
Ditulis oleh: Pdt. Roby Setiawan, Th.D.[1]



Hal kontroversial berikutnya yang akan kita bahas adalah tentang ‘kembalinya roh Samuel’ yang ditafsirkan oleh sebagian orang sebagai sungguh-sungguh roh Samuel yang diijinkan Tuhan untuk dipanggil oleh dukun di Endor dan menampakkan diri kepada Saul yang sedang sangat terdesak. Namun, apakah roh itu benar-benar arwah Samuel yang telah meninggal dunia? Sebelum kita membahasnya, mari kita terlebih dahulu mempelajari beberapa prinsip Alkitab yang penting berikut ini:
1.      Allah melarang keras umatNya agar tidak berhu-bungan dengan arwah orang mati; hal sedemikian adalah kekejian bagi Tuhan. Praktek itu dilakukan oleh bangsa-bangsa Kanaan yang dihalau Tuhan dari tanah mereka (Ul. 18:10-12), juga dilakukan oleh bangsa Mesir (Yes. 19:3). Orang yang melakukannya akan ditentang dan dilenyapkan Tuhan dari tengah-tengah bangsanya (Im. 20:6).
2.      Setelah Habel dibunuh oleh Kain, tubuhnya binasa tetapi rohnya masih berbicara. Namun, roh Habel tidak berbicara kepada Kain yang telah membunuh-nya[2], tetapi ia mengadu kepada Tuhan untuk meminta keadilan, seperti yang dinyatakan di dalam ayat-ayat berikut ini, “FrmanNya: ‘Apakah yang telah kau perbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepadaKu dari tanah” (Kej. 4:10). “... dan karena iman, ia masih berbicara, sesudah ia mati” (Ibr. 11:4).
3.      Di dalam perumpamaan “Orang Kaya dan Lazarus yang miskin” (Luk. 16:19-31) dinyatakan, bahwa di antara mereka yang mati di dalam Tuhan (mis.: Lazarus) dan mereka yang mati di luar Tuhan (mis.: si kaya itu) terdapat ‘jurang yang tidak tersebrangi’ (Luk. 16:26). ‘Jurang’ itu tentulah harus dimengerti secara dunia roh. Tidak ada kesempatan untuk diselamatkan bagi roh-roh yang telah masuk ke dalam neraka.
4.      Roh-roh dari mereka yang sudah meninggal itu tidak dapat lagi berhubungan dengan manusia yang masih hidup di dunia ini. Jikalau arwah si kaya itu bisa pergi ke rumah lima saudaranya, tentulah ia tidak perlu meminta pertolongan dari Bapak Abraham untuk mengutus Lazarus ke rumah mereka (Luk. 16:27-28). Arwah Lazarus-pun tidak diijinkan untuk mengunjungi rumah mereka (ay. 31).

5.      Bagaimana dengan penampakan Musa dan Elia pada waktu Yesus dimuliakan di sebuah gunung yang tinggi (Mat. 17:1-8)? Perlu diperhatikan, bahwa Musa dan Elia tidak berbicara dengan Petrus, Yakobus, dan Yohanes yang bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Musa dan Elia hanya berbicara dengan Yesus yang adalah Tuhan dan Allah (Mat. 17:3).  Penampakan ini mempunyai makna yang penting: Musa adalah representatif (wakil) dari Torat Tuhan, sedangkan Elia adalah representatif dari seluruh nabi yang pernah hidup pada masa PL. Jadi, Torat dan seluruh nabi mendukung ke-Mesias-an Yesus, yang pada saat itu, tidak lama lagi akan disalibkan.
Selanjutnya, mari kita membahas 1 Samuel 28:
1.      Allah tidak mungkin berkontradiksi dengan firman yang pernah diucapkanNya.  Jikalau Allah secara sangat tegas melarang umatNya untuk berhubungan dengan arwah orang mati, Ia tidak akan mengijinkan arwah Samuel untuk dipanggil oleh dukun Endor dan berbicara dengan Saul.
2.      Satu-satunya yeng mempunyai kuasa atas roh Samuel adalah Tuhan, bukan dukun. Jika Allah tidak men-jawab Saul melalui sarana-sarana yang dikehen-dakiNya (yakni melalui mimpi, Urim, dan para nabi, 1 Sam. 28:6), masakan Dia menjawab Saul melalui cara yang dibenci dan dilarangNya?
3.      Dukun Endor itu sendiri tidak tahu siapakah roh yang muncul itu. Dia hanya berkata, “Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi.... Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah” (1 Sam. 28:13-14). Kemudian, Saul-lah yang berkesimpulan, bahwa itu adalah roh Samuel (ay. 14b).
4.      Dikatakan, bahwa roh itu muncul dari dalam bumi (ay. 13). Hal ini sangat kontras bila kita bandingkan dengan kepergian Elia ke Sorga: “lalu naiklah Elia ke Sorga dalam angin badai” (2 Raja 2:11c). Nabi Samuel adalah orang yang selama hidupnya setia kepada Tuhan (1 Sam. 25:1), pasti tempat bagi rohnya juga sama dengan roh Elia. Tetapi roh yang muncul itu datangnya ‘dari dalam bumi’, jadi berbeda dengan tempat rohnya Samuel.
5.      Lalu, roh itu berkata kepada Saul, “Besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara Israel akan diserahkan Tuhan ke dalam tangan orang Filistin” (1 Sam. 28:19b). Maksud dari perkataan itu adalah kematian dari Saul beserta anak-anaknya juga para prajurit Israel. Masakan tempat roh Saul, yang telah ditolak oleh Tuhan, sama dengan tempat roh Samuel yang setia kepada-Nya (bnd. 1 Sam. 15:35; 28:6)?
6.      Dari uraian di atas, maka kita bisa simpulkan, bahwa roh itu BUKANLAH roh Samuel. Roh ‘yang berselu-bungkan jubah’ itu menyamar seperti Samuel (ay. 14). Ingatlah, bahwa Iblis dan roh-roh jahat yang meng-ikutnya suka menyamar, seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus, “Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran . . . . (2 Kor. 11:14).
7.      Iblis dan roh-roh jahat mengutip firman Tuhan dan menyalah-gunakannya untuk menipu dan menjatuh-kan seseorang ( 1 Sam. 28:16-17). Sebelum seseorang jatuh ke dalam dosa, ia digoda dan dicobai oleh Iblis. Namun, setelah orang itu berbuat dosa, maka Iblis langsung mempersalahkan dan menghempaskannya. Itu pulalah yang dilakukan Iblis kepada Saul sehingga membuat Saul menjadi putus harapan, seperti yang tertulis di dalam ayat-ayat berikut ini,
Mengapa engkau bertanya kepadaku, padahal Tuhan telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu?. . . . Karena engkau tidak mendengarkan suara Tuhan dan tidak melaksanakan murkaNya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya Tuhan melakukan hal itu kepadamu pada hari ini. . . . dan besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku . . . . Pada saat itu rebahlah Saul memanjang ke tanah sebab ia sangat ketakutan oleh karena perkataan Samuel itu. Juga tidak ada lagi kekuatannya, karena sehari semalam itu ia tidak makan apa-apa” (1 Sam. 28:16-20).
Perbuatan Saul yang mencari dukun itu dikenang sebagai perbuatan yang tercela, seperti yang ditulis oleh penulis kitab Tawarikh,
“Demikianlah Saul mati karena perbuatannya yang tidak setia terhadap Tuhan, oleh karena ia tidak berpegang pada firman Tuhan, dan juga karena ia telah meminta petunjuk dari arwah, dan tidak meminta petunjuk Tuhan. Sebab itu Tuhan membunuh dia dan menyerahkan jabatan raja itu kepada Daud bin Isai” (1 Taw. 10:13-14).


[1] Pdt. Roby Setiawan meraih gelar Doctor of Theology in Practical Theology di Asia Baptist Graduate Theological Seminary, Baguio City-Philippines (1996). Gelar Doktor tsb disetarakan di DIKTI Senayan-Jakarta November 2011. Ia sebagai Ketua Bidang Teologia & Pengajaran Sinode GKRI (anggota PGI & PGLII), Ketua Umum PGKS (Persekutuan Gereja-Gereja Kristen di Semarang), dosen pasca sarjana di beberapa seminary dan perintis serta gembala GKRI Roti Hidup, Semarang. 
[2]Tidak seperti isu ‘arwah penasaran’ yang dipercayai oleh sebagian orang.
3 Komentar untuk "Apakah Arwah Samuel Bisa Dipanggil Lagi?"


Shalom. Salam kenal boksu.
Pada dasarnya saya sependapat bahwa yang muncul dari dalam bumi bukanlah roh/arwah Samuel.Semua alasan yang bapak tulis memeng ada benarnya, tapi ada satu fakta yang sangat penting yang bapak tidak soroti padahal itu adalah hal yang menunjuk dengan tegas dan gamblang bahwa yang muncul itu bukanlah roh/arwah Samuel melainkan setan atau roh jahat yang menyamar sebagai arwah Samuel.
Di ayat 13 "maka berbicaralah raja kepadanya: :Jangan takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi." ilahi huruf kecil, apakah itu? Terjemahan lama LAI 1962 berkata: "Patik melihat ada dewa berbangkit dari dalam bumi. Ini terjemahan yang paling dekat/sama dengan terjemahan asli. Disebutkan bahwa yang bangkit/keluar dari bumi itu adalah dewa (TL), atau ilah (TB). Ini sumber/data yang sangat akurat jika kita hendak memahami siapa sebenarnya yang muncul. Dewa adalah kata lain untuk roh jahat, atau setan keluar dari hadesh.
Untuk menguatkan data tersebut saya mengutip Holy Bible, Thompson Chain Reference, thn 1964, hal 310, "....And the woman said unto Saul, I saw gods ascending out of the earth" Jelas - jelas disebutkan oleh dukun perempuan di Endor bahwa dia melihat dewa. Memang pada awalnya dia melihat dalam tipuan roh satu samaran roh jahat yang menyerupai wajah Samuel. Tetapi karena dia tahu dengan siapa dia berhadapan, yaitu dengan raja yang cukup bengis,yang sudah pernah melenyapkan semua praktek okultisme/spiritisme di israel dengan membunuh para medium/dukun, maka wanita ini tampil berhati hati, dan ia berusaha untuk memberitahukan kepada Saul bahwa yang ia lihat diawal (Samuel) ternyata adalah dewa/ilah/gods, bukan Samuel.
Sampai disini seharusnya Saul sudah paham siapa yang ada didepannya, yaitu bukan samuel tetapi setan, roh jahat, roh penipu. Saul yang kurang paham (gagal paham) memaksa untuk menanyakan rupa dari roh jahat dan samaran roh tersebut, katanya: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul berselubungkan jubah."
Lagi lagi sang dukun sudah menjelaskan dengan sangat lengkap bahwa yang muncul itu bukan Samuel melainkan ilah/dewa/gods dalam bentuk seorang tua yang tidak jelas wajahnya karena berselubungkan jubah.
Sang dukun sudah berkata kata jujur. Tapi Saul yang sangat mengharapkan Samuel ubtuk muncul, tetap pada pendiriannya bawa itulah Samuel. Saullah yang membuat kesimpulan bahwa yang muncul tersebut adalah Samuel, sehingga ia sujud menyembah "Samuel".

Demikian saya ijin memberi info alkitabiah untuk menegaskan kepada semua orang percaya bahwa praktek okultisme/spiritisme adalah kekejian bagi Allah. Dan tidak mungkin Allah mengijinkan hambaNya yang seumur hidup menjauhi okultisme serta membasmi okultisme muncul ke panggung pesta pemujaan setan ala dukun wanita di Endor untuk melayani dua manusia yang seumur hidup bergaul karip dengan iblis dalam prakter ilmu hitam okultisme, dan membicarakan perkara - perkara yang rohani dari Allah. Terakhir boksu. Samuelpun pasti tidak akan mau diperintah dan diatur rohnya oleh antek - antek kerajaan kegelapan alias anak buah lusifer. Trima kaasih. God bless us.

Puji Tuhan jawaban yang benar.

Nah ini baru jelas. Saya ngerti. Tadi saya baca di forum lain penjelasannya muter muter njlimet

Back To Top