Oleh: Pdt. Roby
Setiawan[1]
Paus
dari Roma dianggap oleh Gereja Roma Katolik (GRK) sebagai Kepala Gereja dan penerus
rasul Petrus. Menurut mereka, Kristus mengangkat Petrus sebagai Paus pertama. Petrus
pergi ke kota Roma dan menjadi Paus pertama selama 25 tahun di sana (th. 39-64
M).[2]
Ada
dua ayat yang biasa dipakai sebagai dasar pendapat mereka, yakni Matius 16:18,
“… Engkau adalah Petrus (Yun.: Petros)
dan di atas batu karang (Yun.: Petra) ini Aku akan mendirikan jemaatKu
dan alam maut tidak akan menguasainya.” Mari kita pelajari ayat ini.
The
Wycliffe Bible Commentary
memberikan dua macam penafsiran yang baik untuk ayat tsb.[3] Yang pertama, kata “Petros”
menunjuk pada rasul Petrus, sedangkan kata “Petra” menunjuk pada kumpulan batu
(a rocky mass). Gereja, sebagai Tubuh
Kristus yang rohani, didirikan di atas pengakuan yang Petrus ucapkan bahwa
Yesus adalah Messias, Anak Allah yang hidup (Mat. 16:16; bnd. 1 Kor. 3:11; 1
Pet. 2:4).
Penafsiran kedua adalah:
Petrus bersama dengan para rasul lainnya, seperti halnya para nabi dalam jaman
PL, dipakai sebagai '‘dasar gereja”, dengan Kristus sebagai ‘batu penjurunya’
(Ef. 2:20; Why. 21:14). Maksudnya adalah: gereja Tuhan didirikan di atas ajaran
para nabi (=Perjanjian Lama) serta ajaran para rasul (=Perjanjian Baru)
dan
Kristus sebagai Batu Penjurunya.
Calixtus, bishop Roma th.
218-223 M, memulai tafsiran yang keliru.[4] Dia
mengatakan, bahwa ‘batu karang’ itu adalah rasul Petrus yg dianggap sbg ‘kepala
gereja’. Padahal satu-2nya ‘Kepala Gereja’=Tuhan Yesus (Ef. 5:23). Rasul Petrus
memang tidak cocok menjadi seorang Paus:
1. Petrus
menikah (Mat. 8:14; 1 Kor. 9:5), sedangkan Paus tidak.
2. Petrus
tidak mengijinkan seorangpun sujud di hadapannya (Kis. 10:25-26), namun Paus
membiarkan sebagian umat GRK sujud di hadapannya.
3. Petrus
tidak menempatkan tradisi pada level yg setara dengan firman Tuhan (1 Pet. 1:18). Tidak demikian dgn Paus dan
tradisi GRK.
4. Petrus
adalah seorang yang memiliki banyak kelemahan dan dosa (bnd. Gal. 2:11). Namun,
Paus dianggap sebagai infallible
(tanpa salah).
5. Petrus
tidak memakai mahkota. Dia menunjuk pada mahkota kemuliaan yang akan datang (1
Pet. 5:14). Sedangkan Paus
sering memakai mahkota yang menjadi salah satu ornamen dari pakaian
‘kebesaran’-nya.
6. Petrus
disebut sbg ‘rasul bagi orang-2 bersunat’ (Gal. 2:7-9) dan Paulus sbg rasul
bagi orang yg tidak bersunat (Roma 11:13). Roma adalah kota bagi orang-2 yg tidak
bersunat, yakni orang-2 non-Yahudi. Kaisar Klaudius
pernah memerintahkan supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma (Kis.
18:2). Jadi, tidak mungkin Petrus pernah menjadi bishop di Roma.
Memang
tidak pernah disebutkan di dalam Alkitab, bahwa Petrus pernah pergi ke Roma.
Dia pernah pergi ke Antiokhia, Samaria, Yope, Kaisarea, dan beberapa tempat
lainnya, tetapi tidak ke kota Roma.
Biasanya
ayat yang dipakai untuk mendukung, bahwa Petrus pernah melayani di kota Roma
adalah 1 Petrus 5:13, “Salam kepada kamu
sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon. . .
." Kata “Babilon”, oleh sebagian
penafsir, telah diidentikkan dengan kota Roma, seperti kebia-saan yang
dilakukan oleh rasul Yohanes di dalam kitab Wahyu (ps. 17). Padahal, kata
“Babilon” di dalam 1 Petrus 5:13 adalah benar-benar menunjuk pada kota Babilon
di tepi sungai Efrat. Banyak orang Yahudi tinggal di situ. Josephus, seorang ahli sejarah Yahudi pada abad pertama, menulis
tentang Babilon pada jaman yang sama (Book
18, chap.9; book 19, chap. 1).[5]
Menurut A. Heuken SJ, Petrus menjadi Paus
pertama selama 25 tahun di sana yakni pada th. 39-64 M.[6] Kemungkinan
besar pendapat ini berasal dari tradisi yg muncul pada awal abad ketiga. Namun,
tradisi ini menghadapi kesulitan besar, sebab pada tahun 44 M, Petrus berada di
sidang Yerusalem (Kis. 15). Tahun 53, Paulus menemuinya di Antiokhia (Gal.
2:11). Sekitar tahun 56/57, Paulus mengirimkan suratnya dari kota Korintus
kepada jemaat di kota Roma.[7] Pada
pasal 16 dari surat Roma, Paulus mengirimkan salamnya kepada 27 tokoh di gereja
Roma. Namun, tidak pernah sekalipun ia menyebut nama Petrus. Jika Petrus benar-2
menjadi bishop di jemaat Roma, masakan Paulus mengabaikan nama sang bishop itu?
Pastilah nama Petrus ditulis pertama & di atas nama-2 lainnya. Namun, tidaklah
demikian.
Kemungkinan
terjadi permainan kata di sini. Pada abad 1, Simon si tukang sihir (Kis. 8:9)
pergi ke Roma. Hal ini ditulis di dalam Catholic Encyclopedia,
“Justin Martyr dan penulis-penulis awal
lainnya memberi informasi kepada kita bahwa dia (Simon) kemudian pergi ke Roma,
melakukan mujizat-mujizat di sana dengan kuasa roh-roh jahat, dan ia menerima
penghormatan ilahi baik di Roma maupun di negerinya sendiri. . . . Simon Magus
yang historikal ini, secara tidak diragukan, mendirikan suatu agama imitasi
dari kekristenan, di mana ia meng-klaim diri memiliki posisi yg paralel dengan
Kristus.”[8]
Pertanyaannya:
apakah Simon Magus itu kemudian dianggap sebagai Simon Petrus?
[1] Pdt. Roby S. adalah
alumni: SAAT-Malang (B.Th.), IFTK Jaffray Jakarta (MA in Pastoral Studies),
PBTS-Baguio City Philippines (M.Div. in Theology) dan ABGTS Baguio City Philippines
(Th.D. in Practical Theology). Dia merintis & menggembalakan GKRI Roti
Hidup Semarang; mengajar dalam program Pasca Sarjana di beberapa Seminary;
pernah menjadi Ketua Bidang Teologia & Pengajaran Sinode GKRI (2 periode
sampai dengan Sidang Sinode GKRI th 2013), dan sekarang menjadi anggota
pengurus BPR pusat Sinode GKRI.
[3] Charles
F. Pfeiffer & Everett F. Harrison, eds., The Wycliffe Bible Commentary:
A Phrase by Phrase Commentary of the Bible (Chicago: Moody Press, 1962),
959.
[5] Finis
Jennings Dake, Dake’s Annotated Reference Bible (Lawrenceville, Georgia:
Dake Bible Sales, Inc., 1981), 269 (New Testament).
[8] The Catholic Encyclopedia, vol. 7, p. 699, s. v. “Impostors” dikutip
oleh Ralph Edward Woodrow, Babylon Mystery Religion: Ancient and Modern,
73.
0 Komentar untuk "Apakah Rasul Petrus Adalah Paus Pertama?"