Panggilan ‘Bapa’ di
sini tidaklah berkonotasi biologis. ‘Bapa’ bermakna: Sumber hidup, yg memulai,
yg melindungi, yg menafkahi.
Masyarakat Yahudi
tdk menyebut Allah sbg ‘Bapa’. Mrk memandang Allah sbg YHWH, yg namaNya tdk boleh
sembarangan diucapkan. Allah sbg Pribadi yg transenden.
Dlm Injil, Yesus
menyebut ‘BapaKu’: 53x. Yesus menyebut ‘Bapa kami’: 21 x. Yesus menyebut Allah
sbg ‘Bapamu’ : 21 x.
Makna Allah sbg
Bapa
1.
Menyatakan adanya
hubungan yg bersifat pribadi dg Allah. Agama-2 mengenal Allah sbg Pencipta,
bukan sebagai Penebus. UmatNya tdk hanya
menyebut Allah sbg ‘Bapa’ tetapi sbg ‘Abba’ (=daddy, Roma 8:15).
Tdk semua manusia adalah ‘anak-anak Allah’, hanya yg
percaya kpd Tuhan Yesus (Yoh. 1:12); bukan sebagai ‘cucu/buyut Allah’ karena
setiap orang percaya harus punya hubungan pribadi dengan Allah, tidak melalui
pengantara orang lain, kecuali hanya melalui Tuhan Yesus saja.
Sbg ‘anak-anak Allah’, umatNya:
a. Punya akses langsung kpd Bapa Sorgawi via karya
pengorbanan Yesus.
b. Mewarisi
segala janji Allah yg kekal yg tdk pernah berdusta.
c. Menyatakan
sifat-2 & moralitas Bapa Sorgawi, seperti seorang anak
menyatakan
sifat & moralitas orang tuanya (Mat. 5:16).
2.
Menyatakan
peristiwa yg sangat luar biasa. Org berdosa: musuh Allah
(Roma
8:7; Ef 2:3). Oleh anugerah Allah saja—kita diselamatkan, tdk lagi jadi
‘musuh
Allah’, tdk kena murka Allah & dp memanggil Allah sbg ‘Bapa’.
3.
Menyatakan hubungan
yg sangat istimewa. Bapa tahu yg BAIK bagi anak-2 Nya (Yak. 1:17). Yg BAIK bagi
Tuhan tdk identik dg yg kita anggap ‘baik’,yg kita inginkan / harapkan, yg enak
/ nyaman & yg instant.
4.
Menyatakan kasih yg
tdk pernah disesali (Roma 11:29; 2 Tim. 2:13).
Dlm perumpamaan
‘anak yg terhilang’ (Luk. 15), yang terhilang adalah ANAK. Si bungsu: selalu
ingat hak, lupa kewajiban. Tuhan ijinkan si bungsu masuk ‘kandang babi’,
dihinakan lebih rendah dari babi, agar dia ingat utk balik ke Bapa. Si sulung terhilang karena: selalu ingat
kewajiban, lupa hak (Luk. 15:29). Si sulung melayani ayahnya dg mentalitas
seorg budak, bukan dg mentalitas seorg anak yg mengasihi Bapa Sorgawi.
5.
Menyatakan Diri
Bapa yg kekal. Bapa manusiawi hanya fana (sementara).
0 Komentar untuk "Allah sebagai Bapa Yak. 1:17"